Laman

Selasa, 02 Februari 2010

weed seed bank pada lahan yang berbeda

WEED SEED BANK PADA LAHAN YANG BERBEDA

Junita Sinambela/070301054
Mahasiswi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.


ABSTRAK
Percobaan dilakukan dilahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat 25 m diatas permukaan laut. Percobaan ini bertujuan untuk memperkirakan ukuran, komposisi dan distribusi vertical seed bank yang dicobakan. Percobaan tersebut menggunakan tanah dari empat lokasi yang berbeda, yaitu tanah dari lahan tanaman jagung, tanah dari lahan tanaman ubi kayu, tanah dari lahan kelapa sawit, dan tanah tanpa tanaman di pinggir jalan. Dari percobaan diperoleh bahwa seed bank yang tumbuh adalah gulma Phylanthus niruri, Cyperus rotundus, Ageratum conyzoides, Cleome rutidosperma, Paspalum conjugatum, Asystasia intrusa, dan Cyperus kyllingia.

Kata kunci : cadangan biji, tanah, biji gulma

PENDAHULUAN
Biji gulma yang berada di dalam tanah, dalam waktu tertentu atau setelah terjadi pematahan dormansi, dapat berkecambah. Perkecambahan itu dapat terjadi selama biji tersebut sudah tidak akan berkecambah lagi setelah biji mengalami senesensi. Perkecambahan biji gulma ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, ialah faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam inilah merupakan sifat yang dipunyainya secara menurun (genetis) misalnya lama dormansi oleh karena tebalnya kulit biji, vigor, viabilitas, dan lain-lain (Moenandir, 1993).

Perkembangan gulma sangat cepat dan mudah, baik secara genetatif maupun vegetatif. Secara generatif, biji-biji gulma yang halus, ringan, dan berjumlah sangat banyak disebarkan oleh angin, air, hewan, maupun manusia. Perkembangbiakan secara vegetatif terjadi karena bagian batang yang berada di bagian tanah akan membentuk tunas yang nantinya akan membentuk tumbuhan baru. Demikian juga, bagian akar tanaman, misalnya stolon, rhizoma, dan umbi, akan bertunas dan membentuk tumbuhan baru jika terpotong-potong (Barus, 2003).

Rotasi tanaman memungkinkan mempunyai dampak kecil terhadap jumlah total biji dan alat biak vegetatif dalam tanah kecuali jika tanaman tersebut bebas gulma setiap saat. Kondisi cadangan biji juga tergantung pada dormansi dan lama biji tersebut tahan hidup (longevity) dalam tanah ( Sukman dan Yakup, 1992).

BAHAN DAN METODE
Percobaan ini menggunakan polibag sebagai wadah media tanam, tanah top soil sebagai media tanam, tanah lahan jagung, lahan ubi kayu, lahan kelapa sawit dan tanah pinggir jalan sebagai objek pengamatan, pipa besi berdiameter 11 cm untuk alat mengambil tanah seed bank, label untuk menandai polibag.
Pada percobaan, polibag diisi tanah dengan kedalaman tanah sampel berbeda, yaitu 0-2 cm, 2-5 cm dan 5-10 cm dan dibuat dengan tiga ulangan. Data diambil dengan melihat jenis dan jumlah gulma yang tumbuh pada tiap polibag, lalu gulma tersebut dicabut dan diulangi pengambilan data lagi pada minggu selanjutnya. Dihitung Kerapatan Mutlak (KM). Kerapatan Nisbi (KN), Frekuensi Mutlak (FM), Frekuensi Nisbi (FN), dan Nilai dominansi (NJD) dengan rumus :



HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 1. Seed bank pada tanah jagung

Nama Gulma Tanah Jagung Total
0 – 2 cm 2 – 5 cm 5 – 10 cm
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Phyllanthus niruri 1 1 - 1 - 1 4 - 3 11
Cyperus rotundus 11 25 1 10 7 11 15 3 7 90
Ageratum conyzoides - - - 5 9 6 - - 2 22
Cleome rutidosperma 6 1 1 - - - 4 - 3 15
Paspalum conjugatum 10 5 7 - - - - - - 22
Asystasia intrussa - - - - - - 1 - - 1
Cyperus kyllingia - 1 - - 1 - - - - 2

Tabel 2. Seed bank pada tanah ubi kayu

Nama Gulma Tanah Ubi Kayu Total
0 – 2 cm 2 – 5 cm 5 – 10 cm
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Phyllanthus niruri 4 - 1 - - - 1 2 - 8
Cyperus rotundus - - - - 1 3 9 3 2 18
Ageratum conyzoides 5 - 3 3 3 7 3 - 1 25
Cleome rutidosperma 9 4 8 - - - - 4 - 25
Paspalum conjugatum 6 6 6 - - - 2 - 1 21
Asystasia intrussa - - - - - - - - 1 1
Cyperus kyllingia 3 - - - - 4 3 - 1 11

Tabel 3. Seed bank pada tanah kelapa sawit

Nama Gulma Tanah Kelapa Sawit Total
0 – 2 cm 2 – 5 cm 5 – 10 cm
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Phyllanthus niruri 1 - 4 10 3 5 3 - - 26
Cyperus rotundus - - - - - - - 4 - 4
Ageratum conyzoides 1 2 - 8 2 - 3 - - 16
Cleome rutidosperma - - - 4 5 3 5 1 3 21
Paspalum conjugatum - - - 2 5 1 - 3 - 11
Asystasia intrussa - 1 - - - - - - - 1
Cyperus kyllingia 2 - 1 4 - 5 2 - 1 15

Tabel 4. Seed bank pada tanah pinggir jalan

Nama Gulma Tanah Pinggir Jalan Total
0 – 2 cm 2 – 5 cm
1 2 3 1 2 3
Phyllanthus niruri 6 3 - 4 - 4 17
Cyperus rotundus - - 1 - 2 - 3
Ageratum conyzoides - 1 - - - - 1
Cleome rutidosperma 3 - 2 - - 3 8
Paspalum conjugatum - - 1 1 - - 2
Cyperus kyllingia - 1 - - - 1 2

Pembahasan
Dari hasil percobaan didapat bahwa gulma Cyperus rotundus mendominasi hampir seluruh gulma di areal tanah jagung. Cyperus berkembang dapat melalui biji dan bagian vegetatifnya. Bagian vegetatif ini akan dengan cepat mengembangkan teki sehingga penyebarannya dapat cepat terjadi.hal ini sesuai literatur Barus (2003) Perkembangan gulma sangat cepat dan mudah, baik secara genetatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan secara vegetatif terjadi karena bagian batang yang berada di bagian tanah akan membentuk tunas yang nantinya akan membentuk tumbuhan baru.

Dari percobaan dapat dilihat bahwa jumlah seed bank yang paling sedikit adalah pada Asystasia intrusa. Bahkan pada tanah dipinggir jalan yang tidak ada dijumpai tumbuhan ini, Asystasia intrusa tidak menjadi salah satu jenis gulma di tanah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa biji Asystasia memiliki masa dormansi yang panjang (lama). Hal ini sesuai dengan literatur Moenandir (1993) yang menyatakan bahwa perkecambahan biji gulma ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, ialah faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam inilah merupakan sifat yang dipunyainya secara menurun (genetis) misalnya lama dormansi oleh karena tebalnya kulit biji, vigor, viabilitas, dan lain-lain.

KESIMPULAN
1. Pada tanah jagung, total gulma yang paling banyak tumbuh adalah Cyperus rotundus sebanyak 90 dan yang paling sedikit tumbuh adalah gulma Asystasia intrussa sebanyak 1.
2. Pada tanah ubi kayu, total gulma yang paling banyak tumbuh adalah Ageratum conyzoides dan Cleome rutidosperma sebanyak 25 dan yang paling sedikit tumbuh adalah gulma Asystasia intrussa sebanyak 1.
3. Pada tanah kelapa sawit, total gulma yang paling banyak tumbuh adalah gulma Phyllanthus niruri sebanyak 26 dan yang paling sedikit tumbuh adalah gulma Asystasia intrussa sebanyak 1.
4. Pada tanah pinggir jalan, total gulma yang paling banyak tumbuh adalah Phyllanthus niruri sebanyak 17 dan yang paling sedikit tumbuh adalah gulma Ageratum conyzoides sebanyak 1.
DAFTAR PUSTAKA
Barus, E., 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Efektivitas dan Efisiensi Aplikasi Herbisida. Kanisius, Yogyakarta.

Moenandir, J., 1993. Ilmu Gulma Dalam Sistem Pertanian. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sukman., Y dan Yakup, 1992. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali Press, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comment please...