Laman

Senin, 05 Oktober 2009

pengaruh pemberian pupuk N dan Zink terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt L.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK N DAN ZINK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt L.)


LAPORAN




OLEH:

JUNITA SINAMBELA
070301054/BDP - AGRONOMI
32


















LABORATORIUM AGRONOMI TANAMAN PANGAN
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK N DAN ZINK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt L.)


LAPORAN

OLEH:

JUNITA SINAMBELA
070301054/BDP - AGRONOMI
32

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Praktikal Test di Laboratorium Agronomi Tanaman Pangan Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

Disetujui Oleh:
Dosen Penanggungjawab



(Ir. Hj. Sabar Ginting, MS)
NIP. 130 535 885

Diketahui Oleh:
Asisten Koordinator



(Jojor Cinta Bakara)
NIM. 040301049

Diperiksa Oleh:
Asisten Korektor



(Andri Agassi Barus)
NIM. 060301024


LABORATORIUM AGRONOMI TANAMAN PANGAN
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

ABSTRAK
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaruh pemberian pupuk Nitrogen dan Zinc terhadap pertuumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt L.). Percobaan ini dilaksanakan di lahan percobaan Laboratorium Agronomi Tanaman Pangan, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor I adalah Faktor pemberian pupuk Nitrogen, Faktor II adalah Faktor pemberian pupuk Zink. Hasil percobaan menunjukan bahwa pupuk Urea dan pupuk Zink tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt L.).

Kata kunci : Nitrogen, Zink, Jagung manis
















ABSTRACT



The objective of this experiment was to know effect of Nitrogen fertilizers and Zinc fertilizers for growth and production of sweet corn (Zea mays Saccharata Sturt L.). The experiment was conducted in Agronomi Tanaman Pangan Laboratory Land, Agriculture Faculty, North Sumatera University with altitude ± 25 m above sea level, from March to April 2009. The experiment used Randomized Complete Block Design ( RAK) with two factors and three replications. The first factor was Nitrogen fertilizers. The second one was Zinc fertilezers. The experiment result showed that media didn’t give significant effect of corn growth and production sweet corn (Zea mays Saccharata Sturt L.).

Key words : Nitrogen, Zinc, Sweet corn








RIWAYAT HIDUP

Junita Sinambela lahir pada tanggal 2 April 1989 di Medan. Anak pertama dari empat bersaudara. Anak dari Bapak P. Sinambela dan Ibu N. Manurung.

Adapun pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:
SD Negeri 050721 di Gohor Lama Tamat tahun 2001
SMP Negeri 1 di Hinai Tamat tahun 2004
SMA Negeri 1 di Stabat Tamat tahun 2007

Penulis terdaftar sebagai mahasiswi di Departemen Budidaya Pertanian Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan melalui jalur SPMB pada pilihan pertama pada tahun 2007 sampai sekarang.









KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.

Adapun judul dari laporan ini adalah “Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen dan Pupuk Zink Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt L.)”. Paper ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti prapraktikal test di Laboratorium Agronomi Tanaman Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Agronomi Tanaman Pangan yaitu Prof. Dr. Ir. Hapsoh, MS; Ir. Hj. Sabar Ginting, MS; Ir. Jonatan Ginting, MS; dan Ir. Yaya Hasanah, MP, serta para asisten Laboratorium Agronomi Tanaman Pangan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan paper ini.

Penulis menyadari laporan ini banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis mengucapakan terima kasih dan semoga paper ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Mei 2009

Penulis


DAFTAR ISI
ABSTRACT i
ABSTRAK ii
RIWAYAT HIDUP iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Percobaan 3
Hipotesis Percobaan 4
Kegunaan Percobaan 4
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman 5
Syarat Tumbuh 7
Iklim 7
Tanah 7
Pupuk N 8
Pupuk Zink 10
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Percobaan 12
Bahan dan Alat 12
Metode Percobaan 12
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Lahan 13
Penanaman 13
Pemupukan 13
Pemeliharaan 13
Penyiraman 13
Penyulaman 14
Penyiangan 14
Pengamatan Parameter 14
Tinggi Tanaman (cm) 14
Jumlah Daun (helai) 14
Umur berbunga jantan 14
Umur berbunga betina 14
Umur panen 15
Produksi Per Sampel (g) 15

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil 16
Pembahasan 21
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 24
Saran 24
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN





























DAFTAR TABEL
No. Keterangan Hal
1. Rataan tinggi tanaman 6 MST (cm) 19
2. Rataan jumlah daun 6 MST (helai) 20
3. Rataan diameter batang 6 MST (mm) 21
4. Rataan produksi per sampel (g) 22
























DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Hal
1. Grafik tinggi tanaman 6 MST 17
2. Grafik jumlah daun 6 MST 18
3. Grafik diameter batang 19
4. Grafik produksi per sampel 21

















PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kata “jagung” diterapkan pada gandum, terigu, atau gandum hitam di Eropa. Di Amerika, itu mengacu pada jagung Indian atau maizena. Jagung tumbuh di Amerika Utara sebelum 2000 SM. Jenis jagung yang terkenal yaitu jagung manis yang dipercaya menjadi sebuah ladang mutasi atau jagung susut. Jagung ini dipelihara orang-orang Indian dan pertama dikembangkan dan digambarkan oleh penetap sekitar tahun 1780. Pada tahun 1900 lebih dari 63 telah digambarkan (Splittstoeser, 1984).

Jagung manis adalah anggota dari Poaceae (Gramineae) atau family rumput-rumputan. Anggota lainnya dari family ini termasuk terigu, gandum, gerst, tanaman yang menyerupai jagung atau gandum. Jagung adalah tumbuhan berbiji monokotil yang dapat tumbuh sampai ketinggian 12 kaki (Decoteau, 2000).

Selama tahun 1983 – 1997 luar areal panen relatif tetap yaitu sekitar 3,0 juta hektar. Walaupun demikian produktifitas naik 3,6 % per tahun sedangkan kenaikan produksi mencapai 4,8 % per tahun. Kenaikan produktifitas jagung tersebut dimulai tahun 1989 yaitu mencapai lebih dari 20 ton/ha. Hal ini terjadi akibat mulai ditanamnya varietas hibrid oleh petani (Sherf and Macnab, 1986).

Kandungan nutrisi jagung manis sangat mudah rusak. Segera setelah dipetik. Zat gulanya berangsur-angsur berubah menjadi zat tepung. Cairan yang menyerupai susu dan manis di dalam biji sedikit demi sedikit akan meleleh dan menjadi seperti bubur. Perubahan ini akan mengakibatkan jagung manis yang mula-mula terasa manis lambat laun akan mudah menjadi hambar (Sumoprastowo, 1998).

Kandungan zat gizi sweet corn tiap 100 gr berat yang dapat dimakan dicantumkan dalam tabel berikut ini:
Zat Gizi Sweet Corn
Energi (kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi (mg)
Vitamin A (SI)
Vitamin B (mg)
Vitamin C (mg)
Air (g) 96
3,5
1,0
22,8
3,0
111,0
0,7
400
0,15
12
72,7

(Tim Penulis PS, 2000).

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies.Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara teus-menerus sepanjang daur hidup, bergantung pada tersedianya meristem, hasil asimilasi, hormon. Dan substansi pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung (Gardner,dkk., 1991).
Jenis dan kandungan hara suatu pupuk adalah ukuran pertama untuk menilai suatu pupuk. Jenis hara suatu pupuk perlu diketahui agar dapat menentukan jenis pupuk apa yang perlu ditambahkan. Kandungan hara suatu pupuk sangat menentukan kemampuan suatu pupuk untuk merubah kesuburan kimiawi tanah secara mutlak. Semakin tinggi kandungan hara suatu pupuk semakin tinggi pula kemampuan tanah tersebut untuk menambah hara tertentu ke dalam tanah (Hasibuan, 2006).

Tanaman memerlukan sejumlah anasir hara dalam takaran cukup, seimbang, dan sinambung untuk terus tumbuh dan berkembang, menyelesaikan daur hidupnya. Anasir hara tanaman ini diambil dari atmosfir dan sistem tanah. Paling sediki ada 16 macam anasir hara yang diperlukan secara teratur untuk pertumbuhan vaskular tanaman. Takaran dan jenis anasir hara yang dibutuhkan setiap jenis tanaman adalah berbeda-beda (Mas’ud, 1992).

Setiap unsur hara mempunyai peranan yang tertentu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dengan demikian bila terdapat kekurangan salah satu unsur tersebut maka akan menyebabkan timbulnya kelainan-kelainan pada tanaman. Kelainan ini dapat berupa bentuk tanaman yang abnormal ataupun terhambatnya pertumbuhan. Dengan demikian kekurangan salah satu faktor tersebut dapat menyebabkan terbatasnya produksi tanaman (Hakim,dkk., 1986).

Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Nitrogen dan Zink terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Strut L.)
Hipotesis Percobaan
1. Adanya pengaruh pemberian pupuk Nitrogen terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Strut L.).
2. Adanya pengaruh pemberian pupuk Zink terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Strut L.).
3. Adanya pengaruh interaksi antara pemberian pupuk Nitrogen dan Zink terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Strut L.).

Kegunaan Percobaan
 Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikal test di Laboratorium Agronomi Tanaman Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
 Sebagai bahan informasi bagi pihak yang memerlukan.











TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Menurut Rukmana (1997) tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophya
Subdivisio : Angiospermae
Klass : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays Saccharata Strut L.

Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu (a) akar seminal, (b) akar adventif, dan (c) akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif berkembang menjadi serabut akar tebal. Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan tanah (Subekti, dkk., 2008).

Tinggi tanaman jagung besrkisar antara 90 – 150 cm. Batang jagung berwarna hijau kekuning-kuningan. Batang berbuku-buku dan dibatasi silinder dan bagian bawah berbentuk agak bulat pipih (Nurmala, 2000).

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun (http://id.wikipedia.org/wiki/jagung, 2008).

Keunikan jagung di antara rumput padi-padian penting dunia terletak pada sifat perbungaan. Jagung merupakan tanaman berumah satu. Jagung menghasilkan bunga-bunga jantannya dalam suatu perbungaan jantan (malai) dan bunga-bunga betinanya pada tunas-tunas samping (tongkol). Jagung protandus, yaitu mekarnya bunga jantan biasanya terjadi satu atau dua hari sebelum munculnya tangkai putik. Karena pemisahan tongkol dan malai bunga jagung serta protandri pembungaannya, jagung merupakan suatu spesies yang menyerbuk silang (Goldsworthy dan Fisher, 1992).

Tahapan jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung terletak pada bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak pada bagian bawah (Subekti, dkk., 2008).

Warna biji biasanya putih atau kuninh, kultivar tertentu memiliki campuran biji warna putih dan kuning pada tongkol yang pertama. Pada tongkol/janggel tersipan biji-biji jagung yang menempel erat (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).



Syarat Tumbuh
Iklim
Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat. Namun utuk pertumbuhan optimalnya, jagung menghendaki persyaratan-persyaratan lingkungan yang harus dipenuhi. Menghendaki penyinaran matahri penuh. Di tempat-tempat yang teduh, pertumbuhan jagung akan merana dan tidak mampu membentuk buah (Najiyati dan Danarti, 1999).

Keadaan suhu yang baik untuk pertumbuhan jagung manis adalah 21 – 300 C. Namun, pada suhu rendah sampai 160 C dan suhu tinggi sampai 350 C. Jagung manismasih dapat tumbuh, suhu optimum untuk perkecambahan benih berkisar antara 21 – 270 C (Tim Penulis PS, 2000).

Curah hujan yang ideal untuk tanaman jagung adalah adalah sekitar 100 -200 mm/bulan. Curah hujan paling optimum adalah sekitar 100 – 125 mm/bulan dengan distribusi yang merata. Angin dibutuhkan tanaman jagung untuk membantu proses penyerbukannya (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).

Tanah
Keadaan basah memang diperlukan ketika biji jagung mulai ditanam, keadaan kering pada waktu penanaman pemula adalah jelek, baik bagi pertumbuhan selanjutnya maupun bagi pembuahannya. Demikian pula keadaan yang terlalu basah tidak menguntungkan tanaman karena cenderung dapat mengundang berbagai penyakit tanaman, Macam tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah tanah alluvial atau lempung yang subur, terbebas pengairannya karena tanaman jagung tidak toleran pada genangan air (Kartasapoetra, 1988).

Kelembapan tanah merupakan faktor yang termasuk penting untuk pertumbuhan tanaman terutama menjelang pembentukan buah. Persediaan air tanah yang rendah akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan mempengaruhi perkembangan klobot dan pengisian biji (Sutarya dan Grubben, 1995).

Tanah jagung toleran terhadap reaksi keasaman terhadap pada kisaran pH 5,5 – 7,0. Tingkat keasaman tanah yang paling baik untuk tanaman jagung adalah pH 6,8. Tanaman jagung membutuhkan tanah yang bertekstur lempung, lempung berdebu, ataupun lempung berpasir dengan struktur tanah rendah, aerasi, dan drainasenya baik dan cukup air (Calvin and Knutson, 1985).

Pupuk Nitrogen
Sebelum dilakukan penanaman, tanah yang sudah diolah diberi pupuk dasar untuk menambah unsur hara di dalam tanah agar dapat diserap oleh tanaman. Sebagai pupuk dasar umumnya digunakan pupuk kandang dan jenis pupuk buatan seperti urea, TSP, dan KCl yang diberikan pada saat penanaman (Tim Penulis PS, 2000).

Senyawa yang mengandung unsur hara yang diberikan pada tanaman disebut dengan pupuk. Suatu pupuk umumnya terdiri dari komponen-komponen yang mengandung unsur hara, zat penolak air,pengisi, pengatur konsistensi, kotoran dan lain-lain. Bagian yang tidak mengandung unsur hara tersebut akan menurunkan kadar hara dalam pupuk tersebut. Kompos, pupuk kandang, night soil, dan pupuk hijau disebut dengan pupuk organik. Pupuk urea dari segi senyawa tergolong pupuk organik. Sedangkan ZA, ZK, DS, dan TS disebut pupuk anorganik (Jumin, 2008).

Jika terjadi kekurangan nitrogen tanaman tumbuh lambat dan kerdil. Daunnya berwarna hijau muda, sementara itu daun-daun yang lebih tua menguning dan akhirnya kering. Di dalam tubuh tanaman, nitrogen bersifat dinamis (mobile) sehingga jika terjadi kekurangan nitrogen pada pucuk. Nitrogen yang terjadi pada daun tua akan dipindahkan ke organ yang lebih muda dengan demikian, pada daun-daun yang lebih tua gejala kekurangan nitrogen akan terlihat lebih awal (Novizan, 2002).

Ada beberapa kejelekan dari pupuk nitrogen ini jika diberi melebihi batas, di antaranya sebagai berikut :
1. Tanaman menjadi rebah karena ruas bagian bawah menjadi lemah
2. Daya tahan tanaman terhadap penyakit menurun karena kondisi tanaman sangat rendah, sedangkan tumbuhnya sangat subur
3. Buah terlambat matang karena masih merangsang pertumbuhan cabang, ranting, dan daun, sedangkan pembentukan buah terabaikan
4. Kualitas hasil panen kurang baik
(Lingga dan Marsono, 2005).

Nitrogen berperan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman. Engelstad (1997) mengatakan bahwa pemberian nitrogen yang optimal dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan sintesis protein, pembentukan klorofil yang menyebabkan wama daun menjadi lebih hijau dan meningkatkan ratio pucuk akar. Oleh karena itu pemberian nitrogen yang optimal dapat meningkatkan laju pertumbuhan tanaman. Menurut Lakitan (1996) pemberian nitrogen pada dosis yang tepat akan meningkatkan pertumbuhan tanaman, maka meningkat pula metabolisme tanaman, sehingga pembentukan protein, karbohidrat dan pati tidak terhambat, akibatnya pertumbuhan dan produksi tanaman meningkat (http://www.acehpedia.org/Kebutuhan_Nitrogen_Pada_Tanaman, 2009).

Pupuk Zink
Seng diserap tanaman dalam bentuk ion Zn2+. Seng merupakan bagian dari sistem enzim tanaman. Seperti unsur mikro lainnya,kebutuhan Zn sangat kecil. Jika terjadi kelebihan sedikit saja, tanaman akan keracunan. Pemberian pupuk Zn lewat tanah atau daun sebaiknya dilakukan saat tanaman masih muda, yakni begitu gejala kekurangan unsur Zn terlihat. Jika hal ini diterapkan dengan benar, hasil panen akan meningkat dengan nyata. Untuk tanaman yang disemprot Zn secara rutin, pemberian lewat daun adalah langkah yang paling efisien. Tanaman yang peka terhadap kekurangan Zn adalah jagung manis (Novizan, 2002).

Fungsi unsur hara seng bagi tanaman adalah :
a. Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan
b. Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis
c. Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah
(http://Pusri.wordpress/ 2007/10/01 Khasiat-unsur-hara-bagi-tanaman, 2007).

Gejala kekurangan seng (Zn) biasanya terlihat pada tanaman yang telah berumur 2 minggu. Pada daun timbul garis-garis kuning, dan sepanjang tulan gdaun berubah menjadi putih, sedangkan tepi daun hijau. Gejala lain biasanya timbul warna kemerahan/kecokelatan pada batang dan tepi daun (Tim Penulis PS, 2000).














BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Percobaan
Percobaan ini dilakukan di lahan Laboratorium Agronomi Tanaman Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl pada bulan Februari 2009 sampai bulan Mei 2009.

Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah benih jagung manis (Zea mays Saccharata Strut L.) varietas Sweet Boy sebagai objek percobaan. Pupuk Urea dan Zink untuk menambah unsur hara pada tanah. Air untuk menyiram tanaman.

Adapun alat yang digunakan adalah cangkul untuk mengolah lahan. Meteran untuk mengukur luas lahan dan mengukur tinggi tanaman. Pacak sampel sebagai penanda sampel. Plank nama sebagai penanda perlakuan lahan. Tali plastik untuk mempermudah pengukuran lahan. Handsprayer sebagai alat dalam mengaplikasikan pupuk Zink. Gembor untuk menyiram tanaman. Timbangan untuk menimbang produksi/sampel. Alat tulis dan buku data untuk mencatat data. Kalkulator untuk menghitung data.






PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Lahan
Lahan percobaan lebih dahulu dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tanaman dengan menggunakan cangkul setelah itu dilakukan penggemburan dan selanjutnya pembuatan plot-plot percobaan sesuai dengan ukuran plot 2,5 m x 1,5 m dan jarak tanam 50 cm x 50 cm sedangkan jarak antar plot 30 cm dan kedalaman parit 30 cm.
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam 2 – 3 cm tiap lubang tanam ditanam 2 biji per lubang.

Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan pupuk Urea yang ditanam pada daerah sekitar tanaman dan pupuk Zink yang disemprotkan pada daun, yang dilakukan 3 minggu setelah tanam.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan sekali sehari pada sore hari dengan menggunakan gembor sampai kapasitas lapang atau disesuaikan dengan curah hujan.



Penyulaman
Penyulaman dilakukan 2 MST yaitu dengan menggantikan tanaman yang mati, yang pertumbuhan abnormal, terserang hama dan penyakit dan sukar berkembang.

Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan mencabuti gulma yang tumbuh di sekitar lahan. Gulma disiangi dengan menggunakan cangkul atau tangan.

Pengamatan Parameter

Tinggi Tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang bawah hingga ujung daun terpanjang. Pengukuran dilakukan setelah 75 % keluar bunga jantan.

Jumlah Daun Tanaman (helai)
Jumlah daun dihitung pada daun yang telah membuka sempurna, perhitungan dilakukan setelah 75 % keluar bunga jantan.

Umur Berbunga Jantan



Umur berbunga jantan dihitung pada saat munculnya daun bendera pembungkus malai. Pengamatan dilakukan setiap hari.

Umur Berbunga Betina
Umur berbunga betina dihitung pada saat munculnya bulu-bulu rambut pada bunga betina. Pengamatan dilakukan setiap hari.

Umur Panen
Umur panen dihitung pada saat tanaman telah berproduksi dan tongkol jagung telah dicabut dari tanamannya.

Produksi Per Sampel (g)
Dihitung dengan menimbang jagung per sampel.























HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tinggi Tanaman (cm)
Dari tabel sidik ragam diketahui bahwa pemberian pupuk Nitrogen dan pupuk Zink tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman 6 MST.
Tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel. 1:
Tabel 1. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 6 MST
(Data tidak tersedia)
Tabel 2. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 6 MST

Gambar 1. Grafik Tinggi Tanaman 6 MST (cm).
Dari tabel 1 diketahui bahwa pada pemberian pupuk Nitrogen dan pupuk Zink terhadap tinggi parameter tanaman 6 MST yang tertingi pada parameter N3Z3, yaitu 134,72 dan terendah pada perlakuan N1Z1, yaitu 121,30.


Jumlah daun (helai)
Dari tabel sidik ragam diketahui bahwa pemberian pupuk Nitrogen dan pupuk Zink tidak berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun 6 MST.
Jumlah daun dapat dilihat pada tabel 3:
Tabel 3. Data Pengamatan Jumlah Daun 6 MST
(Data tidak tersedia)
Tabel 4.Sidik Ragam Jumlah Daun 6 MST

Gambar 2. Grafik Jumlah Daun 6 MST (helai).
Dari tabel 3 diketahui bahwa pada pemberian pupuk Nitrogen dan pupuk Zink terhadap parameter jumlah daun tanaman 6 MST yang terbanyak pada parameter N3Z2, yaitu 7,27 dan terendah pada perlakuan N0Z2, yaitu 5,33.

Diameter Batang (gram)
Dari tabel sidik ragam diketahui bahwa pemberian pupuk Nitrogendan pupuk Zinc tidak berpengaruh nyata terhadap parameter diameter batang.
Diameter batang tanaman dapat dilihat pada tabel 5:



Tabel 5. Data Pengamatan Diameter Batang Tanaman
(Data tidak tersedia)
Tabel 6. Sidik Ragam Diameter Batang 6 MST

Gambar 3. Grafik Diameter Batang 6MST (cm).
Dari tabel 5 diketahui bahwa pada pemberian pupuk Nitrogen dan pupuk Zink terhadap parameter diameter batang tanaman 6 MST yang terlebar pada parameter N3Z2, yaitu 7,27 dan terendah pada perlakuan N0Z2, yaitu 5,33.

Produksi Per Sampel (gram)
Dari tabel sidik ragam diketahui bahwa tidak ada pemberian pupuk Nitrogen dan pupuk Zink tidak berpengaruh nyata terhadap parameter produksi per sampel.
Data produksi persampel dapat dilihat pada tabel 7:
Tabel 7. Data Pengamatan Produksi Per Sampel
(Data tidak tersedia)
Tabel 8. Sidik Ragam Produksi Per Sampel
Gambar 4. Grafik Produksi Per Plot.

Dari tabel 7 diketahui bahwa pada pemberian pupuk Nitrogen dan pupuk Zink terhadap parameter produksi per sampel yang terbanyak pada parameter N3Z3, yaitu 678,00 dan terendah pada perlakuan N0Z2, yaitu 470,00.

Pembahasan
Dari data percobaan dapat dilihat bahwa pemberian pupuk Nitrogen tidak berpengaruh nyata pada semua parameter. Dimana Nitrogen berperan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman, meningkatkan sintesis protein, pembentukan klorofil yang menyebabkan wama daun menjadi lebih hijau dan meningkatkan ratio pucuk akar. Oleh karena itu pemberian nitrogen yang optimal dapat meningkatkan laju pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur http://www.acehpedia.org (2009) yang menyatakan bahwa Nitrogen berperan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman. Engelstad (1997) mengatakan bahwa pemberian nitrogen yang optimal dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan sintesis protein, pembentukan klorofil yang menyebabkan wama daun menjadi lebih hijau dan meningkatkan ratio pucuk akar. Oleh karena itu pemberian nitrogen yang optimal dapat meningkatkan laju pertumbuhan tanaman
Dari data percobaan dapat dilihat bahwa pemberian pupuk Zink tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Dimana Fungsi unsur hara seng bagi tanaman adalah : dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan, diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis, berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah. Hal ini sesuai literatur http://Pusri.wordpress (2007) yang menyatakan bahwa fungsi unsur hara seng bagi tanaman adalah : dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan, diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis, berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.

Dari data percobaan dapat dilihat bahwa interaksi pemberian pupuk Nitrogen dan Pupuk Zink tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Dimana jika terjadi kekurangan nitrogen tanaman tumbuh lambat dan kerdil. Daunnya berwarna hijau muda, sementara itu daun-daun yang lebih tua menguning dan akhirnya kering. Di dalam tubuh tanaman, nitrogen bersifat dinamis (mobile) sehingga jika terjadi kekurangan nitrogen pada pucuk. Nitrogen yang terjadi pada daun tua akan dipindahkan ke organ yang lebih muda dengan demikian, pada daun-daun yang lebih tua gejala kekurangan nitrogen akan terlihat lebih awal, sementara di lapangan hal ini tidak terjadi sehingga pengaruhnya tidak nyata. Hal ini sesuai dengan literatur Novizan (2002) yang menyatakan bahwa jika terjadi kekurangan nitrogen tanaman tumbuh lambat dan kerdil. Daunnya berwarna hijau muda, sementara itu daun-daun yang lebih tua menguning dan akhirnya kering. Di dalam tubuh tanaman, nitrogen bersifat dinamis (mobil) sehingga jika terjadi kekurangan nitrogen pada pucuk. Nitrogen yang terjadi pada daun tua akan dipindahkan ke organ yang lebih muda dengan demikian, pada daun-daun yang lebih tua gejala kekurangan nitrogen akan terlihat lebih awal.









KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pemberian pupuk Nitrogen tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Strut L.) dimana produksi terbaik ada pada perlakuan N3, yaitu 246,00 g.
2. Pemberian pupuk Zink tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Strut L.) dimana produksi terbaik ada pada perlakuan Z3, yaitu 244,00 g.
3. Interaksi pemberian pupuk Nitrogen dan Zink tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Strut L.) dimana nilai rataan produksi terbaik ada pada interaksi perlakuan N3Z3, yaitu 226,00 g.

Saran
Diharapkan pada percobaan berikutnya varietas yang digunakan diganti oleh varietas baru agar terjadi variasi varietas.



DAFTAR PUSTAKA
Calvin, C. L., and Knutson, D. M., 1985. Modern Home Gardening. Jhon Wiley and Sons, New York

Decoteau, D. R., 2000. Vegetable Crops. Prentice-Hall, Inc., New Jersey

Gardner, F. P., R. B. Pearce., dan R. L. Mitchell., 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan Herawati Susilo. UI-Press, Jakarta

Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. A. Diha, G. B. Hong, dan H.H. Bailey., 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung, Lampung

Hasibuan, B. E., 2006. Dasar Ilmu Tanah. USU-Press, Medan.

http://faperta-unswagati.com/PDF%20Agrijati/PDF%20AGRI%20V4.1/05%20
Subandi%20Nur.pdf. 2009. Pupuk Nitrogen. Diakses pada tanggal 16 Mei 2009. 1 Pages

http://id.wikipedia.org/wiki/jagung, 2008. Jagung. Diakses pada tanggal 16 Mei 2009. 4 Pages

http://Pusri.wordpress/ 2007/10/01 Khasiat-unsur-hara-bagi-tanaman, 2007. Khasiat Unsur Hara Bagi Tanaman. Diakses dari Pada tanggal 16 Mei 2009. 7 Pages

Jumin, H. B., 2008. Dasar-Dasar Agronomi. Edisi Revisi. Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta

Kartasapoetra, A. G. 1988. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan di Daerah
Tropik. Bina Aksara. Jakarta

Lingga, P dan Marsono., 2005. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Mas’ud, P., 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa, Bandung.

Najiyati, S., dan Danarti., 1999. Palawija Budidaya dan Analisis Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta

Novizan, 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Nurmala, T., 2000. Serealia Sumber Karbohidrat Utama. Rineka Cipta, Jakarta

Rubatzky, V. E., dan M. Yamaguchi., 1995. Sayuran Dunia. Prinsip, Produksi, dan Gizi. Jilid Kesatu. Terjemahan Catur Herison. ITB-Press, Bandung

Rukmana, R., 1997. Usahatani Jagung. Kanisius, Yogyakarta

Sherf, A. F., and A. A. Macnab., 1986. Vegetable Disease and Their Control. Second Edition. John Wiley and Sons, New York


Splittstoesser, W. E., 1984. Vegetable Growing Handbook. Second Edition. Published by Van Nostrand Reinhold Company, New York

Subekti, N. A., Syafruddin., R. Efendi., dan S. Sunarti., 2008. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros

Sumoprastowo, R. M., 1998. Memilih dan Menyimpan Sayur-Mayur, Buah-Buahan, dan Bahan Makanan. Bumi Aksara, Jakarta

Sutarya, R., dan G. Grubben., 1995. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. UGM-Press, Yogyakarta

Tim Penulis PS, 2000. Sweet Corn Baby Corn. Penebar Swadaya, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comment please...